Powered By Blogger

Jumat, 23 Desember 2011

Rinduku Padamu Bunda

Bunda...

Sayaup parasmu masih tekenang

Segala nasehatmu masih terngiang

Meski terkadang suaraku padamu lantang

Namun hanya bunda yang aku sayang...

Bunda...

Dua alam kini memisahkan kita

Namun engkau tiada akan pernah aku lupa

Selamanya, engkau selalu teristimewa

Engkau, akan selalu aku cinta...

Bunda...

Betapa hidupku sepi tanpamu

Jiwa tiada tegar kehilanganmu

Rapuh, dan segala asaku melayu

Ohhh Tuhan... betapa aku merindu...

Tuhan...

Beri hamba satu kesempatan satu kali lagi saja

Tuk dapat bersua dengan bunda

Agar terpuaskan dahaga rindu yang mendera

Ying tengah aku rasa, dan sangat menyiksa...

Bunda...

Hanya linangan air mata yang dapat aku kucurkan

Kala rasa rindu padamu bergelora tak karuan

Sungguh raga tak mampu menahan

Dan nuraniku teramat tertekan....

Butir-butir bening yang menetes di pipi

Menjadi saksi betapa getirnya rasa dalam hati

Bibir tiada mampu lagi berucap kata

Hanya air mataku yang mampu bercerita...

Bunda...

Dalam do'a ku titipkan surat untukmu

Yang ceritakan betapa aku menyayangimu

Dan, betapa hatiku mencintaimu

Harapku, semoga kita dapat bertemu

Walau sejenak, agar terlepaskan kegersangan hati akan sayu teduh tatap matamu...



By: Dicky Ferdiyansah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar